Punya Teman Previlage Yang Sombong


Aku marah luar biasa! ketika seorang kawan ku yang keturunan kaya telah merendahkan orang yang tidak previlage.

Sebut saja ini adalah kawan dari masa sekolah ku dulu, background nya adalah anak yang sekolah ke luar negeri bahkan dia dapat pekerjaan di luar negeri, ketika sedang bicara dengan dia mengenai fakta lapangan masyarakat kalangan bawah dengan beragam komplikasi akibat vaksin hingga berujung kepada kematian, dengan mudah nya dia mengatakan.

"A : Salah sendiri mereka tidak medical checkup tapi malah main ambil vaksin"

"aku : yaa.. kan mereka juga sudah melakukan medical check up dan pastinya medical checkup mereka kan kualitas nya mungkin rendah"

"A : Loh mereka sih gak belajar masalah kesehatan! harusnya kalo udah tau tua dan g sehat ya jangan ambil vaksin dong!"

"aku : kan itu tuntutan pemerintah! namanya juga orang dibawah, mereka butuh itu karena di tekan oleh pekerjaan nya sebagai buruh, kalau sudah ada kematian begini siapa yang mau tanggung jawab?"

"A : ya salah sendiri kenapa gak daftar BPJS!"

"aku : loh kan daftar BPJS antrian nya susah dan bayarnya juga memberatkan, dan pasti pelayanan nya di kasih kurang maximal"

disini dia semakin meninggi dan menggambarkan betapa orang dalam ekonomi sulit adalah orang orang bodoh

"A : ya harusnya dia jangan males dong! aku aja daftar BPJS di BSD gampang gampang aja tuh, gak sulit!"

"aku : eh.. kamu itu pulang pergi di anter pake mobil, melewati jalan tol dari rumah, mall, bandara, sekolah, airport, pulang, kamu gak pernah kan lewat jalan kecil jalan biasa dan melewati rumah orang orang kecil? yang kamu lihat itu beda alam dengan mereka! kamu tinggal di BSD sementara kamu gak pernah ngecek ke daerah pinggiran kota kan?!"

dari sini dia sudah tidak bisa jawab dan malas berdebat...

jadi untuk pembaca mengetahui, saya banyak bertemu orang orang yang mohon maaf bernotabene "kaya" dan mereka tidak sombong bahkan tidak mau menampilkan ke kayaan nya, tapi beda kasus kalau ANAK ORANG KAYA, karena mereka tidak merasakan perjuangan orang tua nya dan melihat orang lain sama dengan sudut pandang nya, maka mereka melihat orang yang tidak previlage sebagai orang pemalas..

mohon maaf siapapun anda dari pergaulan manapun dari masa kecil saya pun, kalau anda sombong dengan kekayaan anda dan merendahkan orang orang yang kurang beruntung, tidak perlu kenal saya lagi juga gak masalah, saya tidak peduli berapa banyak saya harus memutus tali silaturahim dengan orang orang sombong, saya tidak percaya tali silaturahim adalah sumber rejeki, karena tali silaturahim yang salah bisa juga jadi SUMBER BENCANA!

No comments: