Masih mau mengeluh dan menyalahkan?


Assalamu'alaikum wr wb

Sekarang ini zamanya media sosial.. Sedikit sedikit Share, sedikit sedikit percaya, kebangkitan para orang Multimedia yang membuat dunia informasi ini menjadi rapuh dan labil..

Orang jelek in si seseorang, terus semua orang langsung aja percaya, ngejelekin seseorang lain lagi, semua percaya, semakin banyak postingannya, semakin banyak mencela dan merusak nama baik orang lain.. Kali ini saya cuma pengen mengutarakan pendapat.. Yakni masalah Pemerintah, kenapa? Semua orang mengeluh soal Pemerintah, dikarenakan Presiden yang ia yakini tidak terpilih, sehingga sangat mudah terpancing untuk membicarakan atau mencari cari hal yang salah dari Presiden dari pihak lain yang terpilih...

Dia begini, dia begitu, semua kesalahannya dikorek, bahkan sampe masa lalu nya yang entah benar atau tidak dikorek semua, benar atau salahnya itu masalah belakangan, bahkan para manusia rela meninggalkan adab nya dalam menulis status atau comment demi membela kepuasan untuk menyalahi Presiden tersebut...

Saya mulai merasa... Kapan sih Presiden Indonesia ini dipuji? Kapan sih Presiden Indonesia ini dihargai? Semenjak dari Soekarno hingga Jokowi semua di hina semua di keluhkan.. Dan kapan mereka dipuji? Yakni ketika mereka sudah turun pangkat atau sudah meninggal.. Betul? Salah satu contoh yang paling terlihat adalah pada Presiden Soeharto, pada zaman beliau memimpin di awal, semua merasa senang dan nyaman, lalu pada masa pertengahan rakyat mulai menemukan buruknya hingga akhirnya rakyat ingin menurunkan Soeharto, rakyat benci Soeharto hingga perang saudara pecah di dalam negara... Ketika Presiden Soeharto turun, dan diangkat lah Presiden BJ Habibie, kembali lagi terjadi, banyak yang membenci nya banyak yang tidak setuju, dan banyak yang tidak mendukung Presiden Habibie, lalu ketika Presiden gusdur diangkat, semua bahagia, dan akhirnya balik lagi semua mencaci maki nya karena merusak nama agama dan mendatangkan Yahudi kedalam Indonesia, lalu ketika Soeharto meninggal semua mengingat2 masa lalu dimana Soeharto pernah baik, sampai ada selogan yang jadi ngetrend foto Soeharto sambil melambaikan tangan dan berkata "gimana kabarnya? Masih enak zaman ku kan?" Begitu juga yang terjadi pada saat gusdur meninggal, ratusan pesantren menangis karena meninggal nya gusdur.. Dan ketika kondisi Indonesia semakin memburuk, semua berandai andai "coba saja kita di pimpin oleh Presiden jenis seperti BJ Habibie"

Nah.. Permasalahannya... Seandainya Presiden yang sekarang di turunkan, lalu mantan calon Presiden yang Anda bela diangkat.. Bisa kan Anda bersumpah mati bahwa tidak akan ada satu kata pun untuk mengeluh atas pilihan Anda tersebut untuk beberapa tahun kedepan? Kecuali Anda dibayar pasti anda tidak berani.. Mengapa? Simpel saja, kita memiliki insting menggerutu...

Menggerutu ketika kenyamanan kita terganggu, menggerutu ketika harga naik, menggerutu ketika beras berkurang, menggerutu ketika Anda harus menunggu lebih lama dalam perjalanan...

Lalu kita maunya gimana? Mau nya instan gitu ketika capres di angkat menjadi Presiden terus kita langsung kaya mendadak dan semua orang mempunyai setumpuk emas di rumahnya? Atau mungkin Anda berempati pada rakyat jelata yang semakin susah?

Maaf ya.. Sudahkah kita menolong orang terdekat? Sudahkah kita lebih baik dalam bersifat? Sudahkah kita mempunyai kapasitas yang lebih dibandingkan seorang Presiden? Tetangga Anda sakit, Anda salahkan Presiden?? Lalu Anda meminta Presiden untuk mengobati nya? Bukan... Justru kita lah yang harusnya menolong.. 

Bayangkan diantara kita akan menjadi Pemerintah pada suatu saat... Lalu dengan mental manja dan tukang mengeluh seperti kita ini gimana nanti saat jadi Pemerintah? Pantas saja korupsi dimana mana.. Wong gak mau kenyamanan nya terganggu..

Siapapun presidennya pasti punya kekurangan dan proses, siapapun presidennya pasti memiliki kelebihan dan prestasi, ketika Anda kecewa dengan Presiden, itu adalah hak Anda, dan hak Anda juga untuk bicara, tetapi seandainya Anda mengadakan sebuah diskusi yang membuahkan solusi, bukan malah mencaci maki membuka aib Presiden itu akan lebih positif dan bijak... Sifat mengeluh dan membenci ini sudah masuk kesegala golongan masyarakat, ke segala agama, dan setiap agama pun mengajarkan bahwa membenci dan mencaci maki adalah perbuatan tercela...

Lalu bagaimana? Saya bukan orang yang sempurna, saya juga bukan pakar politik, saya bukan Presiden, saya bukan siapa siapa, tapi saya bisa jamin kalau saya tidak mengandalkan Presiden untuk cari makan, dan saya mempunyai pikiran dan teori yang telah saya terapi sendiri...

Kondisi negara yang seperti ini harusnya membuat kita semakin kuat, dan dapat beradaptasi dengan baik, malah seharusnya kita bisa gotong royong untuk menyelesaikan masalahnya, mencari sisi positif, bukan mengeluh, setiap musibah pasti datang dengan rezeki.. Saya tidak membela atau pro ke Presiden sekarang, hanya saja sifat kita yang tukang mengeluh ini bukan sifat yang baik, karena seandainya Presiden kita diganti, pasti kita tetap mengeluh dan selalu minta Presiden untuk diganti kembali..

Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum wr wb
Malik utara
"Intuisi mendadak tidak bisa ditolak"

No comments: