Menjadi dewasa

Entah mengapa..
Dulu, berpikir bebas itu mudah.. Mudah untuk berimajinasi, mudah untuk bermimpi, mudah untuk membuat target tertentu, begitu juga dengan dalam mengejar mimpi tersebut, rasanya mudah dan menyenangkan.. Ya itu lah yang aku rasakan saat masih anak anak hingga remaja, aku mampu melakukan segalanya dengan fokus, dan dengan segenap kekuatan penuh ku..

Tapi sekarang? Aku tidak mengerti, mengapa semuanya menjadi sulit? Aku mulai merasakan pertumbuhan otak ku yang banyak melakukan perhitungan, banyak berpikir dengan pesimis, atau sudah mulai menambahkan kata impossible dalam pikiran ku, ya.. Aku mulai dewasa..

Kedewasaan ini mulai mendesak ku, umur, cinta, kebutuhan, keadaan, semua membuatku menjadi tertekan, agama, uang, takhta, tanggung jawab, waktu, semua mendesak!

Mungkin ini yang dirasakan oleh semua orang tua hingga mereka seperti kehilangan masa kecil nya, hingga mereka seperti tidak pernah terlahir sebagai anak anak, dulu itu lah yang di benak ku ketika melihat orang dewasa, mereka kaku, mereka pekerja, mereka emosional, mereka tidak bisa diajak bermain-main, terlebih lagi melihat mereka selalu suka melarang anak anak nya...

Di saat begini, aku hanya ingin masa anak anak ku kembali, dimana dunia serasa sangat luas dan tidak terbatas.. Kebanyakan anak seumur ku sekarang yang sudah beranjak dewasa mereka telah mematikan imajinasi nya dengan ilmu pengetahuan, mereka telah berubah, dan kini mungkin giliran ku, tapi aku pernah mendengar pepatah dari karate, "manusia yang dewasa sesungguhnya adalah manusia yang tidak pernah membuang pemikiran kekanak kanakan nya.. 

Itu yang harus aku pegang!

Menyederhanakan bahasa, banyak tertawa, mencari wawasan baru, berkreasi baru, agar aku tidak pernah tua.. Ya, itulah yang sedang aku cari, resep agar bahagia dengan tanpa pikiran menua 😄

No comments: