Maulana Malik Perspektif : Cinta Dalam Diam

Aku mencintai nya, apakah aku dicintai nya?
Aku ingin mendekati nya, tapi apakah aku tidak mengotorinya?
Aku ingin menikahi nya, tapi apakah aku tidak akan menyakitinya?
Aku ingin menghampirinya dan berbincang hal pribadi, namun bukankah itu menurunkan derajatnya?
Aku ingin menyatakan cinta, tapi apakah aku pantas mencintainya?

Namun tahukah kamu rasa bahagia yang begitu besar ketika kita bertemu tanpa rencana? Begitu kencangnya tangan ini bergetar! Begitu derasnya keringat dingin ini menetes! Begitu membekunya bibir ini! Hingga air mata yang hampir jatuh karena haru bahagia yang kurasakan!

Tidak ada istilah pendekatan dalam cinta, hanya ada melamar dalam cinta.
Tidak ada kata cinta dalam cinta, hanya ada kata maaf.

Menunggu adalah cara mencintai.
Mempersiapkan juga adalah cara mencintai.

Ketika yang menunggu sudah siap, dan ketika yang mempersiapkan sudah mengunggu, cinta baru akan terwujud.

Tapi hasrat ini begitu berat!! Sehingga melebihi kemampuanku!

Maka akan ku tempuh jalan yang berbeda untukku, dan untukmu, yang sudah menunggu namun belum kunjung siap, dan yang mempersiapkan namun belum kunjung menunggu..

Kan kukatakan apa yang kurasa padamu, kita menabung bersama, dan ketika waktu nya tepat, cinta yang tulus akan di turunkan oleh Allah SWT

No comments: