Jangan Abaikan Rasa Malas!

Malas! Sering di anggap sebuah rasa yang sangat mengganggu kinerja, mengganggu hidup, dan mengganggu kita, namun jangan abaikan rasa malas! Mengapa?!



Pagi ini saya bangun dengan rasa malas yang luar biasa, pagi ini pula saya kesal terhadap rasa yang mengganggu ini, saya anggap rasa ini harus di lawan habis! Akhirnya apa yang saya lakukan? Ya saya paksa latihan naik turun 40 km ke Gunung salak dengan sepeda, dan apa yang terjadi?

Sepanjang jalan saya merasa lemas dan sakit Badan, namun saya abaikan karena saya rasa itu harus dilawan, ketika sampai di kaki Gunung salak, saya mulai merasa bahwa badan saya pegal pegal! Dan ketika saya mulai memasuki daerah dimana tidak ada lagi Warung, saya merasa bahwa hari ini sangat menyiksa dimana matahari lebih panas dari biasanya, dimana tanah lebih licin dari sebelum nya,
Dan ketika saya memasuki daerah dimana tidak ada lagi penduduk di Gunung, saya tidak berdaya, saat nanjak lemah luar biasa, mata berat dan tiba tiba saya terjatuh, saya berusaha bangkit, jalan dengan sepeda, tetap saja jatuh walau jalan kaki, air habis, makanan tidak ada, orang tidak ada, ya.. Hidup saya mulai terancam disini..

Awalnya saya sengaja pergi ke tempat ini karena dulu beberapa tahun yang lalu ada sebuah kolam dengan mata air yang sangat segar, merasa yakin dengan itu saya tidak membawa asupan cadangan bahkan dengan tidak membawa uang..

Ketika sampai pada tempat yang saya ingat, ternyata tempat itu sudah hilang! Hilang tak berbekas karena sudah di olah menjadi kebun nanas! Hingga akhir nya saya menaruh sepeda di sebuah saung petani dan berjalan kaki untuk mencarinya tetap saja tidak ada!

Air habis dan tidak ada makanan disini, lemas tidak berdaya, untuk jalan saja sudah jatuh2 apalagi untuk mendaki lebih tinggi.. Baik lah karena tetap tidak ada maka saya rasa latihan kali ini cukup menjadi bencana bagi saya.

Menetap sebentar di saung, mengumpulkan kemauan untuk turun, akhirnya saya turun dengan sepeda, walau saya jatuh berkali kali dan sulit bangun.. 

Sampai ke pemukiman warga, saya hanya mencari 1 hal, yaitu sumber air, dan menghampiri Warung hanya untuk minum air yang di masak dengan gratis karena tidak ada uang di dompetku.

Minum pun tidak nyaman, air yang harusnya nikmat, karena air hangat, saya minum dengan paksa, walau bibir kering dan tenggorokan sakit.. Hingga ada tenaga, akhirnya saya pulang, dengan tenaga yang tersisa akhirnya sampai ke rumah..

Namun sampai rumah bukan rasa lebih baik yang aku rasakan, namun ternyata mata panas, kepala pusing, badan panas, terasa dingin, bicara ngelantur, dan Yap.. Saya jatuh sakit dan meriang..

Sakit adalah waktu dimana kita banyak merenung, banyak menyesali perbuatan, banyak evaluasi, dan banyak sabar, merupakan pengguguran dosa, dan membuat hati lebih kuat.. 

Itu lah yang saya alami bahwa malas, bukan lah selamanya musuh! Karena bisa saja Anda malas saat ingin marah karena ada rasa sayang di dalam malas itu, Anda malas berolahraga, karena bisa saja tubuh Anda mau jatuh sakit dan sedang rentan, malas adalah sebuah naluri, sebuah sifat yang di turunkan oleh Allah bukan semata hanya untuk mengganggu, namun juga bermanfaat.

Dari malas lah tercipta banyak teknologi yang memudahkan, dari malas lah orang bisa lebih berpikir cerdas untuk efisien.

Bukannya saya membela malas, namun kenali lah diri kita bahwa malas yang sedang melanda kita adalah malas yang baik atau malas yang buruk..

Wassalamualaikum wr. wb.

Maulana Malik

No comments: